Muara Teweh – Penjabat Bupati Barito Utara Drs Muhlis bersama Pj Sekretaris Daerah dan kepala perangkat daerah lingkup Pemkab setempat mengikuti kegiatan evaluasi kinerja Pj Bupati Barito Utara triwulan III tahun 2024 yang dilaksanakan di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri), Selasa (9/7/2024).
Dalam kegiatan evaluasi kinerja Pj Bupati Barito Utara tim evaluasi di ketuai oleh Brigjen Rustam (Inspektur I Wilayah Kalimantan Tengah), Plh Inspektur II, Ikhsan, Demiati (Pengawas Utama), Aswan (Pengawas Utama), Tuminggu (Auditor Ahli Utama), dan Bahtiar (Pengawas Utama).
Usai mengikuti evaluasi kinerja Penjabat Bupati, Pj Bupati Barito Utara Drs Muhlis mengatakan pada hari ini bersama Pj Sekda dan kepala perangkat daerah hadir di Itjen Kemendagri dalam rangka evaluasi kinerja Pj Bupati Barito Utara triwulan III.
“Alhamdulillah hari ini kita mengikuti evaluasi kinerja Pj Bupati Barito Utara triwulan ke tiga tahun 2024 di Itjen Kemendagri. Dari pelaksanaan evaluasi ini kita Barito Utara sudah mampu menghasilkan capaian-capaian yang signifikan terkait penanganan inflasi, dimana di triwulan terakhir posisi inflasi kita berada diatas tiga dan pada triwulan ini kita justru deplasi artinya angka inflasi mines,” kata Pj Bupati Muhlis, Selasa (9/7/2024).
Hal itu kata Muhlis, sudah dilakukan bersama oleh jajaran inflasi mulai dari pengendalian bahan pokok, kemudian juga upaya-upaya untuk menanam cabe bersama dan selalu rutin melakukan pengecekan barang di dalam gudang serta pasokan barang di distributor.
Selain itu jelas Pj Bupati, Perusda Batara Membangun juga memasok beberapa bahan seperti telur walaupun jumlahnya belum begitu besar hal ini bisa menahan laju kenaikan harga telur di daerah.
Terkait dengan penanganan stunting, angka stunting di daerah ini berdasarkan hasil survey terbaru sampai dengan tanggal 30 Juni 2024 dari jumah 9180 balita yang di ukur, hanya sekitar 400an balita yang stunting.
Menurutnya kalau dilihat dari angka stunting di Barito Utara justru jauh turun menjadi 4,4 persen kalau di ukur dari sana dibandingkan dengan hasil SKI. Dimana hasil stunting berada pada angka 15,03 persen.Angka tersebut sebenarnya bisa dipertanggungjawabkan dan betul-betul berdasarkan hasil dari pengukuran dan penimbangan bayi.
Lebih lanjut Pj Bupati, ini merupakan upaya yang dilakukan bersama seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara, terutama tim penanggulangan stunting.
Terkait dengan indicator kemiskinan, Pj Bupati menjelaskan kemiskinan ekstrem sudah semakin berkurang jumlahnya dimana sebelumnya dari ribuan kepala keluarga menjadi 205 KK.
Tentunya ini berkat upaya yang dilakukan oleh teman-teman seluruh jajaran dan didukung DPRD B, dimana sudah mengelentorkan anggaran bantuan sosial, juga bantuan pangan dan juga berbagai program termasuk diantaranya adalah bantuan rumah tidak layak huni.
Muhlis memaparkan, pada tahun ini ada bantuan untuk kebencanaan, Artinya kalau ada bencana kebakaran langsung di intervensi oleh pemerintah daerah kurang lebih sebesar Rp25 juta sampai Rp28 juta perrumah.
Sehingga ini juga akan mengurangi beban masyarakat yang terkena musibah atau bencana kebakaran. Sedangkan untuk bantuan banjir secara otomatis langsung digelontorkan dengan bantuan-bantuan sembako.
Sedangkan angka pengangguran terbuka juga sama, dimana hasilnya, setelah diukur betul bahwa dari jumlah kategori yang ada, hanya menyisakan kurang lebih 1000 jumlah pengangguran terbuka, sehingga kalau angkanya ditotal sekitar 3,03 persen dan sudah jauh dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 3,85 persen.
“Harapannya tentu agar teman-teman terus melakukan kegiatannya bersama-sama dan bila ada hal-hal yang kurang jelas agar dapat koordinasikan selalu dengan Pj Sekda, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sehingga pelayanan di daerah kita akan semakin baik dan tingkat kepuasan masyarakat kita juga semakin tinggi,” pungkasnya.