Muara Teweh – Mahalnya penjualan LPG 3 kilogram di tengah masyarakat di Kabupaten Barito Utara saat ini sering dikeluhkan oleh warga.Bahkan dari dulu hingga sekarang harga masih berkisar antar Rp 35 hingga Rp 40 ribu pertabung.
Padahal harga sesuai harga eceran tertinggi hanya Rp 25 ribu pertabung untuk ukuran LPG 3 kilogram.namun harga eceran sesuai HET nampaknya tidak berlaķu untuk eceran.
Oleh karena Legislatip dan Eksekutip untuk menggelar rapat dengar pendapat untuk mengurai mahalnya penjualan Elpiji 3 kilogram di kota Muara Teweh dan sekitarnya.
H.Asran Anggota Komisi I DPRD melihat selama ini harga tidak pernah turun hingga sampai ditangan masyarakat. Penyebabnya karena pangakalan maupun agen menjual pada pengencer atau warung.
“Persoalan ini tidak pernah selesai kalau pangkalan dan agen menjualnya pada pedagang kios atau warung”kata Asran.
Ditegaskannya dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sesuai HET, rasanya tidak mungkin mereka menjual kembali dengan harga itu. Karena pedagang juga ingin mengambil keuntungan.
Dikatakan legislator asal Partai Golkar yang terpilih kembali pada priode 2024 – 2029 ini, sangat menyangkan dengan hal seperti ini.karena mengencer juga mau ambil keuntungan.
Menurut Asran, pembahan seperti ini sudah sering kali dilakukan bersama pemerintah daerah.tapi hasilnya tetap tidak ada perubahan dan sering dikeluhkan oleh masyarakat.
“Saya kira dinas terkait harus mencari jalan terbaik agar bagaimana harga elpiji ini sesuai dengan harapan warga,”pungkasnya.