Muara Teweh – Sebanyak 52 orang peserta calon guru penggerak (CGP) angkatan 10 mengikuti Lokakarya 2 Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar, di aula Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, Sabtu (8/6/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Syahmiludin A Surapati sekaligus membuka kegiatan lokakarya, mewakili Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalteng Muhammad Zainudinoor, Sekdis Pendidikan, Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disdik, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, para peserta calon guru penggerak angkatan 10 dan undangan lainnya.
“Program guru penggerak adalah program keprofesionalan yang berkelanjutan berupa pelatihan dan pendampingan bagi guru,” kata Kadis Pendidikan Barito Utara, Syahmiludin A Surapati, saat membuka lokakarya 2 Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar di aula Disdik setempat, Sabtu (8/6/2024).
Dikatakannya, program ini berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakan komunitas belajar baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah serta dapat mendorong cita-cita Merdeka Belajar sepenuhnya bagi para peserta didik.
“Ada hal yang perlu diperhatikan didalam pendidikan Guru Penggerak para calon Guru Penggerak akan dilatih selama kurang lebih enam bulan dan harus mampu memberikan manfaat bagi diri sendiri juga institusi atau sekolahnya,” kata Syahmiludin.
Sehingga jelas dia, dapat memberikan makna luar biasa bagi sekolahnya. Dan pada hakikatnya kita manusia di dunia diciptakan untuk sebuah perubahan, sebagai guru juga dituntut membuat sebuah perubahan. Apalagi dalam era sekarang ini kita dituntut untuk melakukan perubahan begitu cepat sejalan dengan teknologi yang berkembang.
“Terus lakukan perubahan dalam dunia pendidikan yang lebih baik, karena dunia sangat cepat berubah sehingga butuh konsep dan metode baru nyang lebih efesien dan efektif dalam pembelajaran,” pungkasnya.
Sementara mewaliki Kepala BGP Provinsi Kalteng, M Zainudinoor mengatakan bahwa program ini sudah mendunia. PBB sudah melirik Guru Penggerak Indonesia.
“Mudah-mudahan program ini bisa lebih panjang. Untuk mempertahankannya itu ada di pundak bapak dan ibu sekalian,” kata M Zainudinoor.